Posted by : Unknown 21 Feb 2014

Selain bahan kimia yang sangat aktif, asam sulfat juga merupakan bahan kimia yang paling banyak dipakai dan merupakan produk teknik yang amat penting. Zat ini digunakan sebagai bahan untuk pembuatan garam-garam sulfat dan untuk sulfonasi, tetapi lebih sering lagi dipakai terutama karena merupakan asam anorganik yang agak kuat dan agak murah. Asam sulfat digunakan dalam pembuatan pupuk, kulit, platina, pengolahan minyak, dan dalam pewarnaan tekstil.

Proses kontak pertama kali ditemukan pada tahun 1831 oleh Philips, seorang Inggris, yaitu dengan melewatkan campuran sulfur dioksida dan udara melalui katalis. Pada tahun 1889, diketahui bahwa proses kontak dapat ditingkatkan dengan menggunakan oksigen secara berlebihan di dalam campuran gas reaksi. Proses kontak sekarang telah banyak mengalami penyempurnaan dalam rincinya dan dewasa ini telah merupakan suatu proses industri yang murah, kontinu dan dikendalikan secara otomatis. Semua pabrik asam sulfat yang baru menggunakan proses kontak. Salah satu kelemahan proses kamar yang menyebabkan orang tidak memakainya lagi adalah karena proses ini hanya mampu menghasilkan asam sulfat dengan konsentrasi sampai 78% saja. Pemekatannya merupakan suatu operasi yang mahal, sehingga pada tahun 1980, hanya tinggal satu pabrik saja yang menggunakan proses kamar yang masih beroperasi di Amerika Serikat.

Salah satu perusahaan yang memproduksi asam sulfat adalah PT. Dunia Kimia Utama yang berlokasi di Indralaya, Sumatera Selatan.


Kegunaan Asam Sulfat
Asam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, produksi asam sulfat suatu negara merupakan indikator yang baik terhadap kekuatan industri negara tersebut. Kegunaan asam sulfat, yaitu:  
  • Kegunaan utama (60% dari total produksi di seluruh dunia) asam sulfat adalah dalam "metode basah" produksi asam fosfat, yang digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium fosfat untuk deterjen.
  • Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomobil.
  • Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah untuk pembuatan aluminium sulfat. Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada serat pulp kertas untuk menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat pulp menjadi permukaan kertas yang keras. Aluminium sulfat juga digunakan untuk membuat aluminium hidroksida. Aluminium sulfat dibuat dengan mereaksikan bauksit dengan asam sulfat:  Al2O3 + 3 H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3 H2O
  • Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri kimia. Sebagai contoh, asam sulfat merupakan katalis asam yang umumnya digunakan untuk mengubah sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam, yang digunakan untuk membuat nilon.
Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan asam sulfat adalah belerang, oksigen, air dan katalis vanadium pentaoksida sebagai bahan pembantu. Dimana belerang dan vanadium pentaoksida di impor langsung dari Singapura, sedangkan oksigen di dapat dari udara bebas. Untuk air yang digunakan didapat dari sumur bor yang melalui tahap pengolahan. Adapun sifat fisik dari bahan baku pembuatan asam sulfat yaitu:
No.
Komponen
Bentuk
Warna
Bau
Titik didih
(oC)
Titik Leleh
(oC)
1.
2.
3.
4.
Belerang
Oksigen
Vanadium Pentaoksida
Air
Padatan
Gas
Padatan
Cairan
Kuning
-
Kuning
-
Menyengat
-
-
-
444,6
-183
1750
100
120
-218,4
800
-
Sumber : Perry’s Chemical Engineering’s Hand Book, 1998
                                                                                          
Sifat kimia dari bahan baku pembuatan asam sulfat yaitu:
No.
Komponen
BM
(gr/mol)
Spgr
Kelarutan
1.
2.
3.
4.
Belerang
Oksigen
Vanadium Pentaoksida
Air
32,06
32
181,9
18
2,046
1,14
3,357
1,004
Hygroskopis
-
Larut dalam asam dan alkali
Berfungsi sebagai pelarut
Sumber : Perry’s Chemical Engineering’s Hand Book, 1998


 Gambar Diagram Alir Pembuatan Asam Sulfat


Uraian Proses
Proses produksi asam sulfat di PT. Dunia Kimia Utama, menggunakan proses kontak. Proses yang dilakukan melalui 3 tahapan, yaitu:
 
1. Pembakaran Belerang
Proses produksi asam sulfat di awali dengan peleburan sulfur (S) yang digunakan sebagai bahan baku utama dengan menggunakan steam yang dialirkan pada coil-coil di Sulfur  Melter pada tekanan 4 Kg/cm2. Kemudian sulfur cair dipompakan dari Sulfur Melter melalui pipa-pipa dan disemprotkan ke dalam Furnace. Di dalam Furnace terjadi pembakaran belerang dengan udara.

Reaksi : S(g) + O2(g) → SO2(g)

Udara yang digunakan disuplai oleh Main Blower yang sudah mengalami proses pengeringan. Proses pengeringan udara dilakukan di Drying Tower dengan menggunakan asam sulfat sirkulasi dengan konsentrasi 93%-98%. Proses pengeringan udara tersebut dimaksudkan untuk mencegah korosi oleh gas pada pembakaran dan untuk menghilangkan kandungan air dalam udara. 
Proses pembakaran belerang cair menjadi SO2 dengan temperature pembakaran kurang lebih 750-770oC. Gas hasil pembakaran di Furnace kemudian dialirkan ke Boiler melalui tube-tube untuk diambil panasnya guna menghasilkan steam yang digunakan untuk mencairkan belerang di Sulfur Melter, sebagian gas yang lain dialirkan ke Heat Exchanger bersama dengan gas keluar dari Boiler yang telah diambil panasnya. Di dalam Heat Exchanger gas didinginkan dengan menggunakan udara yang di suplai oleh Blower. Setelah itu aliran gas mengalami proses penyaringan dan penstabilan suhu gas di Hot Gas Filter.

 
2. Oksidasi Katalitik SO2 Menjadi SO3 dengan Bantuan Katalis
Dari Hot Gas Filter aliran gas masuk ke Converter. Converter ini terdiri dari empat bed katalis V2O5. Aliran gas masuk ke setiap bed diatur pada temperature 425-440oC. Dengan bantuan katalis ini aliran gas tersebut (SO2) diubah menjadi gas SO3. Reaksi ini merupakan reaksi eksoterm sehingga gas tersebut harus didinginkan pada tahap-tahap katalis.
Aliran gas keluar bed I dan bed II didinginkan dalam 1st and 2nd Heat Exchanger. Sedangkan aliran gas dari bed III langsung masuk ke bed IV karena perbedaan temperature gas keluar dan bed III dan bed IV sudah kecil. 
                Reaksi : SO2(g) + 1/2O2(g) → SO3(g) 

Dari converter aliran gas SO3 masuk ke dalam SO3 Cooler A untuk didinginkan. Kemudian didinginkan lebih lanjut ke SO3 Cooler B setelah itu aliran gas tersebut masuk ke Absorbing Tower.


3. Absorbsi Gas SO3 
Di Absorbing Tower terjadi proses penyerapan gas SO3 dengan menggunakan sirkulasi asam sulfat dengan konsentrasi 98-99% yang diatur di AT Pump Tank. Asam resirkulasi tersebut kemudian diencerkan dengan menambahkan air dan setelah itu baru dialirkan kembali ke dalam AT Pump Tank. Asam sulfat yang dihasilkan pada AT Pump Tank setelah mencapai level maksimum yang ditentukan, kemudian ditransfer dan ditampung di Sulphuric Acid Storage Tank.

Reaksi yang terjadi di absorbing tower yaitu:
SO3(g) + H2SO4(l) → H2SO4.SO3(aq)
H2SO4.SO3(aq) + H2O(l) → 2 H2SO4(aq)
 



Peralatan Proses Pembuatan
Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan asam sulfat, yaitu:

1. Sulfur Melter
Fungsinya sebagai tempat pencairan atau peleburan belerang dengan bantuan panas steam pada coil.

2. Pompa Sulfur
Fungsinya sebagai pengalir sulfur cair ke furnace. Pompa ini mempunyai pipa-pipa penyaluran luar bermantel uap, sehingga belerang tidak menjadi dingin dan membeku, karena titik lebur belerang adalah 115oC.

3. Main Blower
Fungsinya sebagai penyuplai udara untuk proses pembakaran ke furnace. Main blower yang digunakan adalah tipe turbo fun dengan kapasitas 117 m3/menit dan tekanan operasi 1800 mmHg.

4. Drying Tower
Fungsinya sebagai unit proses tempat terjadinya pengeringan udara oleh sirkulasi asam sulfat (minimal 93%) dari DT Pump Tank. Drying Tower yang dipakai adalah tipe packed column dengan tinggi 8,254 m, diameter dalam 2,62 m dan diameter luar 2,86 m.

5. DT Pump Tank
Fungsinya sebagai tangki penampungan sirkulasi asam sulfat yang dari atau ke Absorbing Tower. DT pump tank yang digunakan mempunyai tinggi 1,8 m, diameter dalam 2,76 m, diameter luar 3 m dan kapasitas 8,8 m3/menit.

6. AT Pump Tank
Fungsinya sebagai tangki penampungan sirkulasi asam sulfat yang dari atau ke absorbing tower dan juga sebagai tangki produksi, yaitu pengenceran (hidrasi) dengan air. AT Pump Tank yang digunakan mempunyai tinggi 1,8 m,  diameter dalam 2,76 m, diameter luar 3m, dan kapasitas 8,8 m3/menit.

7. Furnace
Fungsinya sebagai tempat berlangsungnya proses pembakaran belerang cair dengan udara menjadi gas SO2. Furnace yang dipakai berbentuk silinder mendatar dengan panjang 7,02 m, diameter  luar 2,04 m dan diameter ruang bakar 1,65 m.

8. Boiler
Fungsinya sebagai tempat memproduksi steam. Boiler yang digunakan berbentuk silinder mendatar dengan dapur dan pipa-pipa api (fire tube). Boiler ini mempunyai panjang 4,6 m dan tekanan operasi 4 kg/cm2.

9. Absorbing tower
Fungsinya sebagai unit proses terjadinya proses penyerapan gas SO3 oleh sirkulasi asam sulfat (98,3%-99%) Absorbing Tower yang digunakan adalah tipe packed column dengan tinggi 8,875 m, diameter dalam 2,62 m dan diameter luar 2,86 m.

10. AT Pump
Fungsinya sebagai alat untuk memompakan sirkulasi asam sulfat dari AT Pump Tank ke Absorbing Tower. AT Pump yang digunakan mempunyai kecepatan putar 1450 Rpm dan kapasitas 1,2 m3/menit.

11. DT Pump
Fungsinya sebagai alat untuk memompakan sirkulasi asam sulfat dari DT Pump Tank ke Drying Tower. DT Pump yang digunakan mempunyai kapasitas 1,2 m3/menit.

12. Plug Valve
Fungsinya sebagai pengatur aliran gas dari furnace dan boiler.

13. Heat exchanger (on gas filter)
Fungsinya sebagai alat untuk mendinginkan aliran gas dari furnace dan boiler yang akan masuk ke converter. Heat exchanger yang digunakan adalah tipe shell and tube dengan jumlah tube 109 buah dan panjang tube 2,47 m. Heat exchanger mempunyai tinggi 3 m dan diameter 1,40 m.

14. Gas filter
Fungsinya sebagai alat penyaring untuk aliran gas yang akan masuk ke converter. Gas filter mempunyai tinggi 1,53 m dan diameter 3,448 m.

15. Converter
Fungsinya sebagai unit proses berlangsungnya proses perubahan gas SO2 menjadi gas SO3 dengan bantuan katalis vanadium pentaoksida. Converter yang digunakan mempunyai jumlah bed 4 buah, tinggi 8,5 m, diameter dalam 2,76 m dan diameter luar 3,002 m.

16. 1st and 2nd Heat exchanger
Fungsinya sebagai tempat mendinginkan aliran gas yang keluar dari converter khususnya dari bed I dan bed II. Tipe yang digunakan adalah tipe shell and tube.

17. SO3 Cooler
Fungsinya sebagai tempat pendingin aliran gas SO3 yang akan masuk ke Absorbing Tower. Cooler yang dipakai adalah tipe shell and tube dengan tinggi 1,78 m.

18. Distributor
Fungsinya sebagai alat untuk menyebarkan aliran asam sulfat di dalam absorbing tower dan drying tower.

19. Cooling tower
Fungsinya sebagai tempat pendingin air yang keluar dari acid cooler.

20. Cooling water pump
Fungsinya sebagai alat untuk memompakan sirkulasi pendingin dari cooling water pit ke acid cooler.

21. Plate Heat exchanger (acid cooler)
Fungsinya sebagai unit mendinginkan sirkulasi asam sulfat dari AT/DT Pump Tank ke AT/DT. Plate heat exchanger (acid cooler) yang digunakan adalah tipe plate dengan tekanan operasi 5 kg/cm2.



Produk
Produk asam sulfat yang dihasilkan oleh PT. Dunia Kimia Utama memiliki konsentrasi 98,5%. Sifat fisik asam sulfat yang dihasilkan yaitu:
No.
Parameter
Sifat Fisik Produk
1.
2.
3.
4.
5.
Bentuk
Warna
Bau
Titik Didih
Titik Leleh
Cairan
Jernih
Menyengat
340oC
10,49oC

Sedangkan sifat kimia asam sulfat yang dihasilkan yaitu:
No.
Parameter
Sifat Kimia Produk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rumus Molekul
BM
Densitas
Spgr
Kelarutan
Viskositas
H2SO4
98,08 gr/mol
1,84 g/cm3
1,834
Larut dalam air dengan semua perbandingan
26,7 cP (20 °C)
 

Pengelolaan Lingkungan
a. Pengolahan limbah gas
Dilakukan dengan pemasangan alat filter yang berfungsi untuk menyaring partikel gas asam yang mungkin terbawa gas buangan akibat proses absorbsi kurang sempurna.

b. Pengolahan limbah cair
Menggunakan system netralisasi dan sedimentasi dengan bahan pembuatan batu kapur, soda ash atau soda kaustik (NaOH).

c. Pengolahan limbah padat
Limbah padat diolah dengan cara mengumpulkannya pada suatu tempat penampungan dan secara periodic limbah padat tersebut diangkat oleh dinas kebersihan.

d. Pengolahan limbah yang berupa debu dan kebisingan
Mengadakan penghijauan di sekeliling pabrik, mengisolir sumber bising dengan tembok, memasang alat penghisap debu, dan mewajibkan karyawan memakai masker dan ear protector.

Daftar Pustaka

Bareta, Winda. 2005. Laporan Akhir Tinjauan Tinggi Packing Absorbing Tower Terhadap Daya   Serap Gas SO3 Dalam Pembuatan Asam Sulfat PT. Dunia Kimia Utama Inderalaya Kab. Ogan Ilir. Palembang.
Austin, George T. 1996. Industri Proses Kimia. Jilid 1. Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Perry, R.H., Perry’s Chemical Engineering’s Hand Book, 6th edition, McGraw Hill Book Company.
 

 




{ 3 komentar... read them below or Comment }

KC'12

KC'12

Blogroll

Total Tayangan Halaman

Islamic Calender

<a href=http://www.tutorialblogspot.com/></a>
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Pages

Blogger templates

Popular Posts

Copyright © I'm an Engineer -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan