Posted by : Unknown 17 Nov 2013



BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Di Indonesia sekarang ini, banyak sekali terdapat restoran makanan yang menyajikan berbagai macam makanan. Akan tetapi, semakin banyaknya restoran yang ada di Indonesia. Semakin besar pula limbah yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan, restoran yang ada di Indonesia menghasilkan limbah yang cukup banyak.
Bagi restoran, sisa makanan merupakan limbah yang memusingkan. Sampah yang umumnya berasal dari dapur, seperti bagian dari sayuran yang tidak termasak, minyak bekas menggoreng, atau sisa-sisa makanan yang tidak habis disantap tamu, merupakan bagian yang terkontribusi terhadap pencemaran lingkungan. Secara umum, yang disebut limbah adalah bahan sisa atau buangan yang dihasilkan oleh suatu proses produksi, baik skala rumah tangga maupun industri dimana kehadirannya tidak dikehendaki karena tidak memiliki nilai ekonomis. Apabila limbah ini dibuang ke lingkungan, dapat menimbulkan dampak negatif di saat mencapai jumlah atau konsentrasi tertentu.
Limbah restoran ini hanya dibiarkan atau dibuang saja di penampungan limbah dan tidak diolah kembali, yang kemudian menyebabkan membusuk dan mencemari lingkungan. Tentu saja hal ini dapat merugikan warga atau masyarakat di sekitarnya.
Sebaiknya, limbah restoran ini harus ditangani dengan baik. Karena dapat menyebabkan lingkungan kita tercemar.




1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan limbah rumah makan ?
2.      Sebutkan macam-macam limbah rumah makan ?
3.      Jelaskan cara penanganan limbah rumah makan ?

1.3 Tujuan
1.      Dapat mengetahui pengertian limbah rumah makan
2.      Dapat mengetahui macam-macam limbah rumah makan
3.      Dapat mengetahui cara penanganan limbah rumah makan





BAB II


2.1  Pengertian Limbah Rumah Makan
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).  Sedangkan pengertian dari limbah Restoran adalah buangan atau sisa-sisa yang dihasilkan oleh restoran yang dapat berupa sisa-sisa makanan ataupun minuman.
Limbah selalu jadi masalah yang serius. Jika tidak ditangani dengan tepat, lingkungan yang dapat tercemar.
Bagi restoran, sisa makanan merupakan limbah yang memusingkan. Sampah yang umumnya berasal dari dapur, seperti bagian dari sayuran yang tidak termasak, minyak bekas menggoreng, atau sisa-sisa makanan yang tidak habis disantap tamu, merupakan bagian yang terkontribusi terhadap pencemaran lingkungan. Secara umum, yang disebut limbah adalah bahan sisa atau buangan yang dihasilkan oleh suatu proses produksi, baik skala rumah tangga maupun industri dimana kehadirannya tidak dikehendaki karena tidak memiliki nilai ekonomis. Apabila limbah ini dibuang ke lingkungan, dapat menimbulkan dampak negatif di saat mencapai jumlah atau konsentrasi tertentu.


2.2  Macam – Macam Limbah Rumah Makan
Berdasarkan jenis senyawa, limbah khususnya limbah yang dihasilkan restoran dibedakan menjadi:
1)      Limbah organik cepat busuk
Yaitu limbah padat semi basah yang mudah busuk atau terurai oleh mikroorganisme seperti sisa makanan, sampah sayuran, kulit buah-buahan, daun- daunan, dan lain-lain. Permasalahan: Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan subur pada limbah organik sehingga limbah dapat menjadi sumber penyakit jika mikroorganisme yang berkembang biak merupakan patogen atau penyebab penyakit. Selain itu pembusukan limbah organik oleh mikroorganisme sebagian besar adalah berupa gas metana (CH4) yang dapat menimbulkan permasalahan pada lingkungan.

2)      Limbah anorganik
Merupakan limbah yang berasal dari makhluk tidak hidup yang sifatnya tidak mudah busuk seperti kertas, plastik, dan bahan-bahan sintetis/buatan. Contohnya: sampah kemasan bahan pangan. Permasalahan: Limbah anorganik sulit diurai oleh mikroorganisme sebab unsur karbonnya membentuk rantai kimia yang kompleks dan panjang. Limbah yang sulit terurai ini, berpengaruh pada kemampuan tanah menyerap air.

3)      Limbah cair
Yaitu limbah cair hasil buangan dari cucian piring (air deterjen). Permasalahan: Limbah sisa deterjen yang bermuara di sungai, membuat air sungai tercemar. Warnanya menjadi cokelat dan mengeluarkan bau busuk. Sisa deterjen juga membuat fitoplankton dan mikroorganisme tumbuh subur di air. Banyaknya kedua makhluk tersebut membuat kandungan oksigen di dalam air sungai berkurang. Pada akhirnya, makhluk hidup air seperti ikan tidak akan bisa bertahan hidup.

4)      Limbah minyak
Limbah cairan yang tidak larut dalam air, seperti minyak jelantah sisa menggoreng. Permasalahan : Hindari membuang limbah ke saluran drainase, karena ujung-ujungnya akan berkumpul di saluran air terdekat, sungai, dan laut. Sisa-sisa minyak ini akan terdegradasi di dalam air. Dampaknya, akan membuat oksigen dalam air terkuras. Zat-zat polutan yang terkandung di dalam limbah juga bisa menjadi sumber penyakit, seperti kolera, disentri, dan berbagai penyakit lain.




2.3  Cara Penanganan Limbah Rumah Makan
  • Limbah organik cepat busuk
Penanganan: Sebagai komponen utama gas alam, metana adalah sumber bahan bakar. Limbah organik juga bisa dimanfaatkan kembali menjadi kompos untuk pupuk/penyubur tanaman dan pakan ternak.
  • Limbah anorganik
Penanganan: Kurangi penggunaan kemasan plastik, karena lama hancurnya antara 50-80 tahun. Sedangkan styrofoam, tidak hancur sama sekali.
  • Limbah cair
Penanganan: sus yang dapat menetralisasi kandungan detergen dan juga menangkap lemak. Atau cara yang paling sederhana, dengan menanami selokan dengan tanaman air yang bisa menyerap zat pencemar. Tanaman yang bisa digunakan, antara lain jaringao, Pontederia cordata (bunga ungu), lidi air, futoy ruas, Thypa angustifolia (bunga coklat), melati air, dan lili air. Cara ini sangat mudah, tapi hanya bisa menyerap sedikit zat pencemar dan tak bisa menyaring lemak dan sampah hasil dapur yang ikut terbuang ke selokan.
  • Limbah minyak
Penanganan: Buat instalasi pengolahan air buangan yang terencana atau biasa disebut sebagai sistem pengolahan air limbah (SPAL) agar tidak merusak lingkungan.

Berikut adalah beberapa saran untuk mengurangi limbah hulu, langsung dan hilir
·         Bicara ke pemasok Anda tentang penggunaan kemasan dapat digunakan kembali. Katakan kepada mereka Anda akan memilih untuk menerima item seperti penjepit baru, misalnya, dalam sebuah peti susu daripada kotak kardus. Lebih kecil, petani dan pemasok lokal seringkali lebih tertarik dan terstruktur untuk bekerja dengan kemasan dapat digunakan kembali untuk kemasan makanan dibandingkan dengan distributor besar.
·         Mengembangkan program kompos
·         Mengembangkan program daur ulang yang komprehensif jika tidak ada satu sudah di tempat
·         Panggil sekitar dan menemukan daur ulang atau penggunaan kembali pilihan untuk item lain-lain
·         Botol dan kaleng tidak satu-satunya hal yang dapat didaur ulang. Panci hotel tua retak, penjepit rusak dan membuat sesuatu dari logam setidaknya 75% biasanya dapat diletakkan di tempat sampah daur ulang logam. Hubungi pendaur ulang lokal Anda untuk mengkonfirmasi bahwa mereka dapat menerima item ini.
·         Gunakan produk kompos untuk item yang biasanya dibuang di-rumah seperti sedotan, aduk tongkat dan tusuk sate minuman, maka kompos mereka
·         Cari produk yang datang dalam kemasan kurang, dan kemasan juga lebih didaur ulang
·         Gunakan pilihan dapat digunakan kembali dengan segala sesuatu mungkin. Kopi filter, cangkir kopi, tatakan gelas minum, dan sebagainya
·         Ganti bir botol dengan bir tong dan soda botolan atau kalengan dengan tas-in-kotak sirup atau 5 galon pra-campuran tong soda. Kebanyakan orang akan mengatakan premix yang rasanya lebih enak, tetapi mereka semakin sulit untuk menemukan.
·         Mengembangkan hubungan dengan sumbangan makanan program di daerah Anda
·         Menyumbangkan peralatan makan tua, peralatan dapur dan peralatan untuk dapur gereja, sekolah atau sup
·         Membeli dalam jumlah besar - sementara ini adalah operasi standar untuk fasilitas jasa makanan yang paling, pertimbangkan semua produk biasanya tidak diperhitungkan untuk pembelian massal seperti alkohol dan anggur memasak.
·         Hentikan penggunaan dari setiap non-esensial produk seperti alas piring dari kertas, tusuk gigi berenda dan praktek seperti meletakkan dua sedotan di koktail
·         Memiliki staf mendistribusikan barang-barang sekali pakai seperti popok dan garpu plastik bukan menempatkan mereka dalam melayani diri stasiun.
·         Gunakan serbet dispenser yang mengeluarkan serbet satu per satu
·         Investasi di meja kayu bagus daripada menggunakan linen atau penutup meja lainnya. Ini biaya dimuka kecil menyimpan ribuan dolar dalam layanan linen setiap tahun.
·         Membeli bahan kimia pembersih dalam bentuk terkonsentrasi dan mengurangi jumlah bahan kimia di situs dengan menggunakan multi-tujuan pembersih
·         Apakah karyawan menggunakan gelas minuman dapat digunakan kembali untuk mereka sendiri.
·         Menawarkan diskon untuk pelanggan yang membawa cangkir kopi dapat digunakan kembali
·         Jika berlaku, mengenakan biaya deposit dan memungkinkan pekerja tetangga untuk mengambil piring dan peralatan kembali ke kantor mereka.
·         Mengurangi jumlah kemasan bungkus makanan yang berlebihan - sandwich yang dibungkus kertas di dalam kantong kertas bekerja sama dengan baik sampai 80-an, dapat bekerja lagi.
·         Dalam operasi servis cepat mana pelanggan membuang sampah, membuat jelas, mudah dimengerti label pada setiap bin untuk "botol", "kaleng", "piring dan perak" dan "sampah saja." Karena beberapa orang melihat segala sesuatu sebagai sampah - bahkan perak dapat digunakan kembali Anda, label mungkin perlu lebih spesifik untuk mengidentifikasi limbah seperti "cangkir kertas dan pembungkus saja." Juga, membuat sampah dapat membuka kecil sehingga tamu tidak hanya membuang seluruh isi mereka dalam sampah. Lebih baik lagi, gunakan bak bus untuk sampah sehingga staf dapat menghapus perak atau daur ulang dibuang ke dalam wadah "sampah saja".

Untuk limbah Restoran skala kecil yang mengandung minyak/lemak, prinsip kerjanya yaitu :
·         Dari bak kolektor air limbah dialirkan ke Bak Pengurai
·         Minyak/lemak, ditambah dengan bakteri pengurai minyak/lemak Biosel-201.
·         Kemudian air limbah masuk ke proses anaerobik, AMBR, Bak kontrol dan Badan air/sungai.


Dari hasil penelitian ini Badan Litbang Pertanian menyimpulkan limbah restoran dapat digunakan sebagai campuran ransum ayam buras hingga 75 persen. Bila peternak menggunakan limbah restoran untuk ransum pakan ayamnya antara 50 sampai 75 persen maka peternak bisa menekan biaya produksi 23,42 persen sampai 35,13 persen.
Limbah restoran bisa diperoleh dari rumah makan, warung tegal (WARTEG) dan kantin pabrik perkantoran atau hotel. Selama ini limbah restoran belum banyak dimanfaatkan.
Berdasarkan hasil analisis laboratorium, kandungan gizi limbah restoran tersebut adalah: Protein : 10.89%; Kalsium : 0.08%; Phosfor : 0.39%; Serat Kasar : 9.13%; Lemak : 9.70%; dan Energi Metabolis : 1.780 kkal/kg.

Cara Pemberian
Cara pemberian pakan dari limbah restoran tersebut menurut Muflihani Yanis dkk dari Badan Litbang Pertanian, pertama limbah restoran kering yang sudah digiling dicampur dengan pakan campuran. Kedua, pakan campuran terdiri dari 33% jagung, 33% dedak, 33% pakan komersil (broiler finisher) ditambah dengan 0.20% Starbio, 1% vitamin dan mineral. Ketiga, pemberian pakan pada ayam adalah dengan mengaduk rata limbah restoran dan pakan campuran dengan perbandingan 50%:50% atau 25%:75%.

Cara pengolahan limbah restoran untuk pakan ayam buras adalah sebagai berikut:
·         Kumpulkan limbah restoran setiap hari dan letakkan dalam satu wadah.
·         Pisahkan sampah seperti: tusuk gigi, plastik-plastik pembungkus makanan dari limbah tersebut.
·         Limbah yang sudah terkumpul, kemudian dikeringkan melalui salah satu cara berikut:
§  Dijemur dibawah terik sinar matahari selama kurang lebih 2 hari atau
§  Dengan menggunakan oven sampai kadar airnya mencapai kira-kira 10%.
·         Giling limbah kering tersebut sampai halus sesuai ukuran yang dibutuhkan, sehingga limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai campuran ransum ayam buras.

Berdasarkan hasil analisis laboratorium, kandungan gizi limbah restoran adalah :
o   Protein : 10,89%
o   Kalsium : 0,08%
o   Phosfor : 0,39%
o   Serat Kasar : 9,13%
o   Lemak : 9,70%
o   Energi Metabolis: 1.780 kkal/kg

Cara pemberian pakan dari limbah restoran adalah sebagai berikut:
1.      Limbah restoran kering yang sudah digiling dicampur dengan pakan campuran.
2.      Pakan campuran terdiri dari 33% jagung, 33% dedak, 33% pakan komersil (broiler finisher) ditambah dengan 0.20% Starbio, I % vitamin dan mineral.
3.      Pemberian pakan pada ayam adalah dengan mengaduk rata limbah restoran dan pakan campuran dengan perbandingan 50%:50% atau 25%:75%.



BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Bagi restoran, sisa makanan merupakan limbah yang memusingkan. Sampah yang umumnya berasal dari dapur, seperti bagian dari sayuran yang tidak termasak, minyak bekas menggoreng, atau sisa-sisa makanan yang tidak habis disantap tamu, merupakan bagian yang terkontribusi terhadap pencemaran lingkungan. Secara umum, yang disebut limbah adalah bahan sisa atau buangan yang dihasilkan oleh suatu proses produksi, baik skala rumah tangga maupun industri dimana kehadirannya tidak dikehendaki karena tidak memiliki nilai ekonomis. Apabila limbah ini dibuang ke lingkungan, dapat menimbulkan dampak negatif di saat mencapai jumlah atau konsentrasi tertentu.
Dan dapat disimpulkan, limbah Restoran adalah buangan atau sisa-sisa yang dihasilkan oleh restoran yang dapat berupa sisa-sisa makanan ataupun minuman. Berdasarkan jenis senyawa, limbah khususnya limbah yang dihasilkan restoran dibedakan menjadi:
1.      Limbah organik cepat busuk
2.      Limbah anorganik
3.      Limbah cair
4.      Limbah minyak
Adapun penanggulangan limbah restoran masih jarang dilakukan dengan baik oleh pengelola restoran maupun pemerintah yang terkait. Padahal limbah restoran ini dapat merugikan masyarakat sekitanya yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Padahal cara sederhana yang dapat kita gunakan dalam mengelola limbah restoran yaitu dapat digunakan sebagai campuran ransum ayam buras hingga 75 persen. Bila peternak menggunakan limbah restoran untuk ransum pakan ayamnya antara 50 sampai 75 persen maka peternak bisa menekan biaya produksi 23,42 persen sampai 35,13 persen.



DAFTAR PUSTAKA


{ 3 komentar... read them below or Comment }


  1. Perkenalkan kami dari PT Poly Stamino Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan air limbah industri dan domestik. Kami menyediakan enzim pengurai limbah lemak/minyak, industri, rumah sakit, domestik atau sewage, dan Septic Tank dengan merek BioWasteTM.



    BioWasteTM adalah Enzim Pengurai Limbah Cair (termasuk lemak dan minyak) berbentuk tepung (powder) dengan keunggulan antara lain sebagai berikut:

    Dapat diaplikasikan pada semua tahap proses pengolahan limbah, termasuk tahap pre-treatment di Grease Trap, Sewage Water Plant (SWP) dan Kolam Ekualisasi.Merupakan konsentrat dan mengandung jumlah CFU (Col;ony Forming Units) yang sangat tinggi (2-5 miliar bakteri/gram) dengan reactivation rate 95-98%Mengandung bakteri strein fakultatif (dapat bekerja di kondisi aerob dan anaerob), kecuali jenis produk khusus bakteri anaerobMampu bekerja di pH 5-9, optimal di pH 7-8Tahan terhadap suhu panas sampai 500C Mampu bekerja di kondisi COD dan TDS yang tinggiMampu mengurai COD dan BOD sampai 95%Tahan terhadap deterjen dan beban limbah yang berlebih (shockloading)Cepat stabil dan mengurai limbah dengan sangat cepat dan efektifMampu dengan cepat menghilangkan bau busuk yang disebabkan oleh lemak, sewage maupun limbah organik lainnyaMengurai lemak sehingga manjadi cair dan tidak lengket dalam waktu singkatMencegah pipa tersumbat dan kerusakan pompa Mengurangi endapan lumpurDll.



    Varian produk BioWasteTM adalah sbb:

    BioWasteTM WWTP (Pengurai limbah rumah sakit dan limbah industri)BioWasteTM STP (Pengurai limbah domestik atau sewage)BioWasteTM FOG (Pengurai limbah lemak, oli dan minyak)BioWasteTM Grease Trap (Pengurai limbah lemak di grease trap)BioWasteTM Septic Tank (Pengurai limbah septic tank)BioWasteTM Pond Clarifier (Penjernih air di danau/kolam)BioWasteTM Anaerob (Pengurai limbah di tanki/kolam anaerob dan tabung biogas)



    Jenis kemasan: Aluminium Foil 1 kg dan 100 gr



    Untuk mengetahui lebih detail mengenai produk BioWasteTM, bersama ini kami lampirkan presentasi BioWasteTM.



    Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi kami di:

    Telp. 021 29430770

    HP/WA . 0815-8637-4097

    Email: marketing@polystamino.co.id



    Regards,

    PT Poly Stamino Indonesia

    Grease and Waste Water Specialist

    Jakarta




    BalasHapus
  2. Tempat kami menerima pembuangan limbah dapur atau restoran, jika bapak² ada yang mempunyai job pengambilan limbah dapur atau restoran tersebut atau perusahaan bapak/ibu sebagai penghasil limbah dapur atau restoran tersebut, dan saat ini kesulitan menemukan tempat pembuangan,
    Bapak/ibu bisa membuang di tempat kami.
    Kami sediakan kolam tempat pengolahan limbah tersebut.
    Ada 20 kolam di lokasi kami.
    Silahkan menghubungi kami di telp atau wa no 082279593788.

    BalasHapus
  3. SPESIFIKASI KATFLOC® RAW & WASTE WATER TREATMENT PRODUCT
    Katfloc® merupakan seri produk koagulan (organic dan anorganik) dan flokulan (anionic, nonionic dan kationik) yang efektif untuk menjernihkan air sungai, danau , sumur maupun air limbah.
    Dengan dukungan tenaga ahli yang kompeten serta fasilitas laboratorium kimia yang lengkap, kami menawarkan system pengolahan air yang efisien.
    Isi 30 liter
    Untuk informasi lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di
    Mobile:081310849918(Tommy,)
    Email : Tommy.transcal@gmail.com

    BalasHapus

KC'12

KC'12

Blogroll

Total Tayangan Halaman

Islamic Calender

<a href=http://www.tutorialblogspot.com/></a>
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Pages

Blogger templates

Popular Posts

Copyright © I'm an Engineer -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan