Posted by : Unknown
23 Nov 2013
Seeding dan
Aklimatisasi Aerob
a.
Tujuan
Percobaan
Melakukan pembenihan
dan pengembang biakan mikroorganisme untuk mengolah limbah cair secara aerobic.
b.
Alat
Yang Digunakan
·
Gelas
Kimia 2 buah
·
Aerator 1
buah
·
Cawan
Penguap 1 buah
·
Desikator 1 buah
·
Erlenmeyer
1
buah
·
Kertas
saring 2 buah
·
Spatula 1 buah
·
Batang
Pengaduk 1 buah
·
Neraca
Analitik 1 buah
·
Oven 1 buah
·
Termometer 1 buah
·
Kertas
pH 1 buah
c.
Bahan
Yang Digunakan
·
Glukosa
·
KNO3
·
KH2PO4
·
NaOH
·
Aquadest
·
Tanah
yang berasal dari selokan rumah tangga
d.
Dasar
Teori
Salah
satu langkah yang penting dalam pengolahan limbah cair adalah penyiapan atau
penyesuaian bakteri agar berkembang sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
Bakteri yang berasal dari biakan murni atau lingkungan sekitar sumber limbah
yang akan diolah dikondisikan pada suatu temat dengan diberi umpan yang
konsentrasinya sedikit demi sedikit menyerupai konsentrasi limbah yang akan
diolah. Biasanya ada tahap awal sebagai umpan digunakan bahan-bahan kimia yang
mudah diperoleh dengan komposisi yang jelas.
Untuk
bakteri aerob maka perlu ditamabahkan aliran udara yang berasal dari kompresor,
blower atau pompa yang disemburkan (spray aerator).
Sebagai
sumber karbon biasa digunkan glukosa, sedang nitrogen dan posfor dapat
digunakan Kalium Nitrat dan Kalium Dihidrofosfat. Pengaturan pH dapat digunakan
kapur atau asam sulfat. Untuk bakteri aerob ditambahkan udara yang cukup agar
proses oksidasinya dapat berjalan dengan sempurna. Jika konsentrasi BOD atau
COD dalam tempat pengembangan telah relative konstan, dengan fluktuasi sekitar
5%, maka konsentrasi umpan dan volume pembibitan ditambah. Proses ini terus
dilakukan hingga volume pembibitan mencapai sekitar 10% kolam yang pengolahan
yang dibuat dan VSS sekitar 3000 - 4000 mg/l.
Pembibitan (Seeding)
Proses seeding dilakukan
untuk mengembangbiakkan mikroorganisme sehingga didapatkan jumlah biomassa yang
mencukupi untuk mengolah air buangan pabrik minyak kelapa sawit. Bibit
mikroorganisme diambil dari lumpur kolam pengolahan air buangan pabrik minyak
kelapa sawit yang ditumbuhkan secara aerob. Pada tahap seeding ini yang
perlu diperhatikan adalah konsentrasi zat organik (substrat), dan VSS.
Selama
periode waktu detensi tertentu dilakukan pemeriksaan parameter organik, VSS,
TSS, pH, dan temperatur. Terjadinya penambahan biomassa ditandai dengan warna
lumpur yang semakin gelap (coklat kehitaman). Konsentrasi oksigen terlarut (DO)
selalu dijaga di atas 4 mg/l untuk memastikan proses aerob dapat berlangsung
dengan baik. Temperatur juga dijaga pada temperatur kamar, selain itu pH juga
dijaga agar tetap dalam kisaran normal yaitu berkisar antara 7,0-8,5 dengan
cara penambahan larutan asam atau basa.
Aklimatisasi
Proses aklimatisasi dilakukan untuk
mendapatkan suatu kultur mikroorganisme yang stabil dan dapat beradaptasi dengan
air buangan pabrik kelapa sawit yang telah disiapkan. Selama masa aklimatisasi
kondisi dalam reaktor dibuat tetap aerob dengan menjaga konsentrasi,
temperatur, dan pH. Proses ini dilakukan secara batch.
Proses
aklimatisasi dapat dianggap selesai jika pH, VSS, temperatur, dan efisiensi
penyisihan senyawa organik telah konstan dengan fluktuasi yang tidak lebih dari
10%.
Tahap Pembibitan (Seeding) dan Aklimatisasi
Kebutuhan
nitrogen dan fosfor secara umum didasarkan pada rasio air buangan dengan rasio
COD:N:P sebesar 100:5:1 (Benefild dan Randall,1980). Pada proses seeding dan
aklimatisasi diperlukan suatu kondisi lingkungan yang mendukung untuk tumbuh
dan berkembangnya mikroorganisme secara optimal. Jika pH cenderung asam,
dilakukan penambahan basa (NaOH), sebaliknya jika pH cenderung basa dilakukan
penambahan asam (H2SO4). Jika terjadi kekurangan biomassa
pada reaktor (ditentukan dengan pengukuran VSS), maka ditambahkan biomassa dari
reaktor cadangan. Pada masa aklimatisasi parameter yang diukur adalah
persentase penyisihan zat organik (COD), VSS, pH, DO dan temperatur.
Pemeriksaan kandungan organik air buangan dilakukan pada influen dan efluen
hasil pengolahan, sehingga diperoleh persentase penyisihan.
Proses
aklimatisasi dilakukan dengan rasio waktu yang sama dengan waktu running.
Proses ini dilakukan sampai didapatkan kandungan organik, pH, dan temperatur di
dalam reaktor cenderung konstan dengan fluktuasi yang tidak lebih dari 10%.
Selama masa aklimatisasi, penyisihan zat organik terus meningkat dan akhirnya relatif stabil. pH berada dalam
rentang yang masih dapat ditolerir oleh bakteri yaitu 7,5-8,5.
e.
Prosedur
Kerja
o
Membuat
substrat dengan
berat masing-masing :
Glukosa 0,375 gr
KNO3 0,135 gr
KH2PO4 0,027 gr
o
Melarutkan
substrat tersebut dalam 1 liter aquadest.
o Menimbang
tanah sebanyak 100 gr dan melarutkannya dalam air aquadest sebanyak 1 liter
didalam gelas kimia 2 liter.
o
Memasukkan
substrat kedalam larutan tanah sebanyak 100 ml.
o
Mengecek
pH, DO dan temperature serta TSS dari larutan tanah.
o
Melakukan
aerasi secara terus menerus.
o Melakukan
pemberian substrat setiap hari dan pengecekan pH, DO, temperature dan TSS
dilakukan sampai dicapai biosolid yang diinginkan.
f.
Data Pengamatan
Tabel 1
Parameter
|
Hari 0
|
Hari 1
|
Hari 2
|
Hari 3
|
Hari 6
|
Hari 7
|
Hari 8
|
Hari 9
|
Hari 10
|
Suhu (oC)
|
28
|
28
|
28
|
28
|
26
|
30
|
28
|
28
|
29
|
pH
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
VSS
|
2500
|
-
|
-
|
5000
|
7500
|
-
|
-
|
-
|
17500
|
Tabel 2
Suhu (oC)
|
Hari 0
|
Hari 3
|
Hari 6
|
Hari 10
|
110
|
52,0
|
56,6
|
51,8
|
49,9
|
600
|
51,9
|
56,4
|
51,5
|
49,2
|
g.
Perhitungan
VSS = (c-d) / ml sampel
x 106
·
VSS hari ke-0
Pada suhu 110oC = 52,0 gr (c)
Pada suhu 6000oC = 51,9 gr (d)
VSS = (52,0 - 51,9) / 40
x 106
= 2500 mg/l
·
VSS hari ke-3
Pada suhu 110oC = 56,6 gr (c)
Pada suhu 6000oC = 56,4 gr (d)
VSS =
(56,6 - 56,4) / 40 x 106
= 5000 mg/l
·
VSS hari ke-6
Pada suhu 110oC = 51,8 gr (c)
Pada suhu 6000oC = 51,5 gr (d)
VSS = (51,8 - 51,5) / 40
x 106
= 7500 mg/l
·
VSS hari ke-10
Pada suhu 110oC = 49,9 gr (c)
Pada suhu 6000oC = 49,2 gr (d)
VSS = (49,9 - 49,2) / 40
x 106
= 17500 mg/l
h.
Analisa
Percobaan
Pada percobaan seeding dan aklimatisasi, yaitu
melakukan pembenihan dan pengembangbiakan mikroorganisme untuk mengolah limbah
cair secara aerobik. Limbah yang di pakai sebagai media yaitu limbah yang
berasal dari lumpur selokan (lumpur hitam).
Salah satu hal terpenting dalam pengembangbiakan bakteri yaitu
pengkondisian yang diinginkan agar bakteri tetap bisa hidup. Adapun pendukung
dalam pengkondisian ini yaitu suhu, derajat keasaman, jumlah bakterinya, aerasi dan lain
sebagainya.
Suhu dalam pengkondisian yang
optimal pada suhu kamar 30oC. Namun pada percobaan yang dilakukan
suhu berkisar antara 26-30oC. Meskipun dibawah suhu optimal, bakteri
tetap bisa hidup. Selain suhu, derajat
keasaman juga perlu di jaga kondisinya. Bakteri dapat hidup pada pH sekitar
7-8,5. Pada data percobaan yang didapat pH selalu berada di angka netral.
Parameter yang lainnya yaitu
biomassa yang dilakukan dengan cara pengukuran VSS. Diisini, jumlah biomassa
yang di inginkan haruslah berada pada nilai VSS mencapai 5000 mg/L. Dari data
yang di dapat, pada hari ke-0, nilai VSS pada angka 2500 mg/L, pada hari ke-3,
nilai VSS telah mencapai 5000 mg/L. Hal ini dapat di katakan telah memenuhi
syarat yang di inginkan. Selai itu juga aerasi harus berjalan terus.
Sumber makanan yang didapat agar bakteri dapat hidup
dengan di beri makanan setiap hari sebanyak 100mL larutan yang mengandung
senyawa Carbon, Nitrogen, dan Fosfor. Campuran berasal dari glukosa sebagai
sumber Carbon, KNO3 sebagai sumber Nitrogen, dan KH2PO4
sebagai sumber fosfor.
Dilihat dari parameter dalam pembibitan yang
dilakukan, pengkondisian yang dilakukan pada bakteri agar bakteri dapat
menyesuaikan diri dan dapat hidup dan berkembang telah bagus, hal ini terbukti
dari data yang didapat telah memenuhi syarat yang di tentukan.
i.
Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan dapat
disimpulkan bahwa :
·
Hal-hal yang harus diperhatikan pada proses pembibitan
ialah :
o
Suhu
o
pH
o
Konsentrasi zat organik (substrat)
o
VSS
·
Nilai VSS pada :
o
Hari ke-0 : 2500 mg/l
o
Hari ke-3 : 5000 mg/l
o
Hari ke-6 : 7500 mg/l
o
Hari ke-10 : 17500 mg/l
Daftar Pustaka
Tim Lab. Teknik
Pengolahan Limbah.2013.”Penuntun Praktikum Teknik Pengolahan Limbah”.
Politeknik Negeri Sriwijaya : Palembang
Menjual berbagai macam jenis chemical untuk wtp, wwtp, STP Ipal bakteri nutrien dll untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi kami di email tommy.transcal@gmail.com
BalasHapusMobile:081310849918